Tidak bisa kita pungkiri, hidup di era globalisasi dengan
kehidupan yang serba modern serba digital kita tidak bisa lepas dari alat-alat
teknologi yangserba modern, sebut saja komputer.Komputer di era yang serba
modern ini memiliki peranan-peranan yang penting untuk membantu kegiatan kita
sehari-hari dalam menyelasaikan tugas-tugas yang dibuat dengan menggunakan
teknologi digital.Di negara kita Indonesia, banyak sekali pengguna komputer,
seperti pelajar, pekerja kantoran,bahkan ibu-ibu rumah tangga pun tidak lepas
dari komputer.
Komputer dalam menjalankan perananya, membutuhkan perangkat software(perangkat lunak) agar dapat dijalankan oleh penggunanya, apa itu software? Pengertian Software komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
Komputer dalam menjalankan perananya, membutuhkan perangkat software(perangkat lunak) agar dapat dijalankan oleh penggunanya, apa itu software? Pengertian Software komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
Peranan software sangatlah penting bagi para pengguna
komputer, software di negara kita bervariasi, dari yang asli sampai yang palsu,
dari yang bayar sampai yang gratis, beraneka macam pilihan diberikan kepada
pengguna komputer untuk bebas memilih mana yang ingin mereka butuhkan, tetapi
tidak bisa kita pungkiri pula bahwa apa yang asli itu biasanya identik dengan
harga yang mahal, sedangkan yang palsu tentu kebalikan dari yang asli dari sisi
harganya yang lebih murah, ada yang gratis kenapa harus yang berbayar, itulah
opini-opini yang sering muncul di masyarakat kita, tentunya kita bisa
mengetahui bahwa yang palsu tentu ada unsur penjiplakan dari yang asli atau
sering disebut pembajakan, apa itu pembajakan? menurut BSA (Business Software
Alliance) Pembajakan piranti lunak adalah penyalinan atau penyebaran secara
tidak sah atas piranti lunak yang dilindungi undang-undang. Hal ini dapat
dilakukan dengan penyalinan, pengunduhan, sharing, penjualan, atau
penginstallan beberapa salinan ke komputer personal atau kerja.
Pembajakan menjadi hal yang sudah tidak tabu lagi bagi
pengguna komputer di negeri kita ini, karena banyaknya permintaan software maka
semakin banyak pula pembajakan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna komputer,
walaupun ada juga pengguna komputer yang menggunakan software yang asli.
Banyaknya pengguna komputer yang didominasi oleh semua kalangan masyarakat di
negara kita, menyebabkan komputer menjadi barang yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat kita.
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan untuk menggunakan
komputer banyak masyarakat kita membeli software bajakan, kenapa? karena harga
software yang asli yang begitu mahal Untuk perbandingan, harga lisensi Windows
98 adalah 200 dolar AS, sedangkan software bajakan dapat kita beli hanya dengan
harga Rp. 10.000 saja. Andaikata di sebuah kantor mempunyai 20 buah komputer
yang menggunakan windows 98, maka biaya yang harus dikeluarkan sebesar 4000
dolar AS atau senilai hampir 40 juta rupiah. Itu hanya untuk sistem operasinya
saja, belum termasuk program-program aplikasi lainnya, itulah penyebab mengapa
banyak masyarakat kita menggunakan software bajakan, disamping harganya yang
jauh relatif murah, hasil dari produk bajakan pun akan berfungsi sebagaimana
mestinya yang asli.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah, jika diharuskan membeli software yang sebegitu mahalnya, mungkin masyarakat di negara kita ini tidak akan maju dalam bidang teknologi khususnya komputer, yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk dapat membelinya.
Mungkin jika negara kita ini sudah mapan, tingkat ekonomi di masyarakat sudah tinggi, tidak ada kemiskinan, penggunaan software yang asli bisa diharuskan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi pembajakan-pembajakan di negara kita tercinta, dengan begitu kehidupan masyarakat kita ini menjadi semakin menghargai ciptaan-ciptaan orang dengan tidak membajaknya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah, jika diharuskan membeli software yang sebegitu mahalnya, mungkin masyarakat di negara kita ini tidak akan maju dalam bidang teknologi khususnya komputer, yang memerlukan biaya yang sangat mahal untuk dapat membelinya.
Mungkin jika negara kita ini sudah mapan, tingkat ekonomi di masyarakat sudah tinggi, tidak ada kemiskinan, penggunaan software yang asli bisa diharuskan untuk memenuhi kebutuhan penggunaan komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi pembajakan-pembajakan di negara kita tercinta, dengan begitu kehidupan masyarakat kita ini menjadi semakin menghargai ciptaan-ciptaan orang dengan tidak membajaknya.
POSISI
INDONESIA KINI BERADA DI URUTAN KEDELAPAN NEGARA DENGAN TINGKATPEMBAJAKAN
TERTINGGI DI DUNIA
Pasar komputer di Indonesia boleh jadi begitu bergairah.
Tahun ini saja diprediksi akan ada sekitar 5 juta unit komputer yang bakal
diserap pasar.Masalahnya, semakin tingginya angka penetrasi komputer rupanya
berdampak pula pada angka pembajakan peranti lunak.Berdasarkan riset IDC dan
Business Software Alliance (BSA), pada 2009, angka pembajakan pn ani i lunak di
Indonesia kembali naik.Pembajakan peranti lunak di sini dibatasi dalam hal
penginstalan peranti lunak tanpa lisensi pada komputer pribadi.Pada 2008,
persentase pembajakan peranti lunak di Indonesia mencapai 85 persen.“Artinya,
dari 100 komputer, ditemukan 85 komputer yang menginstal software tanpa
lisensi,” kata Donny A. Sheyoputra, perwakilan BSA, di Jakarta pada pekan lalu.
Pada” 2009, angka itu meningkat lagi.Persentasenya mencapai 85 ponen.Posisi
Indonesia kini berada di mi utan kedelapan negara dengan tingkat pembajakan
tertinggi di dunia.Urutan pertama ditempati Georgia, dengan persentase 95
persen.Padahal angka pembajakan di Asia-Pasifik justru menurun. BSA dan IDC
menemukan bahwa persentase pembajakan pada 2009 turun menjadi 59 persen dari 61
persen pada 2008.Peningkatan angka pembajakan ini memang terjadi di 19 negara,
dari 111 negara yang disurvei oleh IDC dan BSA.Indonesia termasuk di antaranya.
Meski jumlahnya sedikit, peningkatan di 19 negara malah ikut mendongkrak
persentase pembajakan secara global.Sementara pada 2008 persentase pembajakan
41 persen, pada 2009 justin naik menjadi 43 persen.“Ini dipicu oleh kenaikan
yang tinggi pada empat negara yang termasuk pasar komputerterbesar, yaitu
Brasil, India, dan Cina,” kata Donny.Peningkaian pembajakan Indonesia ini,
menurut Donny, adalah hal yang memprihatinkan.Apalagi bila ditilik angka
kerugian yang diderita para pengembang peranti lunak yang sangat besar bila
dibanding pada 2008.Sementara pada 2008 nilai kerugian yang dialami sekitar USS
544 ribu, pada 2009 angkanya meloncat ke USS 886 ribu, “ini wajar karena bukan
cuma jumlah komputer yang naik, tapi juga jumlah software bertambah, sehingga
nilai kerugian juga meningkat,” kala Donny.Menghadapi persoalan ini. Jeffrey J.
Haixlee, Vice President and Regional Director IDC Asia-Pasifik, menyarankan
pemerintah Indonesia agar meningkatkan perhatian publik soal
pembajakan.“Konsumen harus disadarkan soal pentingnya penggunaan software asli,”
katanya melalui sambungan telepon internasional dari Singapura.Adapun Donny
mengatakan kenaikan angka pembajakan memang tak bisa dilepaskan dari angka
penetrasi komputer ke pasar.Selain itu, ia menilai, selama masih ada banyak
pusat penjualan peranti lunak bajakan, selama itu pula pembajakan tak bisa
diberantas.”Pusat-pusat belanja sebaiknya mengingatkan tenant-nya untuk tidak
menjual barang-barang bajakan karena itu sama saja dengan membiarkan orang
membuka gerai narkoba yang memang dilarang,” kata Donny.